Sebelum membuat teks deskripsi, kamu perlu mengetahui struktur pembangunnya dan Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi. Tanpa adanya struktur, maka susunan teks menjadi tidak padu, sehingga tidak enak dibaca.
Ada 3 struktur teks deskripsi, yaitu identifikasi, deskripsi bagian, dan simpulan/kesan. Oke, kita bahas satu per satu, ya.
Struktur identifikasi adalah bagian awal dari teks deskripsi yang berisi pengenalan nama objek, makna nama, lokasi, sejarah lahirnya, atau gambaran umum lainnya tentang objek yang dideskripsikan.
Misalnya, kamu memiliki objek pantai, kamu bisa menginformasikan nama dan lokasi dari pantai tersebut. Kamu dapat menuliskan betapa terkenalnya pantai itu.
Struktur deskripsi bagian adalah gambaran rinci dari sudut pandang penulis tentang suatu objek. Penulis menggambarkan apa yang telah ia lihat, dengar, dan rasakan selama mengamati objek pilihannya. Jadi, pada bagian ini, penulis bisa menggambarkan tiap bagian yang ada di objeknya.
Misalnya, ketika mendeskripsikan pantai, kamu bisa menggambarkan bahwa pantai merupakan tempat yang sangat indah dengan deburan ombak yang ramai, tetapi udaranya sangat panas, sehingga membuatmu harus terus memakai topi agar tetap bisa menikmati pemandangan. Kamu juga bisa mendeskripsikan kondisi pasir dan keadaan saat senja di pantai itu, lho.
Struktur simpulan/kesan adalah bagian yang berisi kesimpulan atau kesan dari hasil pengamatan penulis terhadap objek. Namun, bagian ini bersifat opsional. Artinya, boleh dituliskan ataupun tidak.
Contoh: “Meskipun pantai ini indah, tetapi banyak pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan..”
Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan atau ciri tertentu yang melekat pada suatu teks. Dalam membuat teks deskripsi, terdapat kaidah-kaidah kebahasaan yang biasa digunakan, yaitu:
Ejaan mencakup penulisan huruf kapital. Ada 5 aturan mengenai penggunaan huruf kapital, yakni:
Sedangkan Tanda Baca membahas penggunaan tanda titik dan koma dalam teks deskripsi:
Sinonim adalah kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya. Di dalam teks deskripsi, sinonim dapat digunakan untuk mengganti kata agar tidak membosankan untuk dibaca.
Kata umum (hipernim) adalah kata yang ruang lingkupnya luas dan mencakup banyak hal. Sedangkan kata khusus (hiponim) merupakan kata yang cakupan maknanya lebih sempit.
Contoh: Toko itu menjual berbagai jenis bunga. Ada bunga mawar, melati, anggrek, kenanga, lili, sampai kamboja.
Kata umum dalam kalimat tersebut adalah ‘bunga’. Sementara kata khususnya yaitu ‘mawar’, ‘melati,’ ‘anggrek’, ‘kenanga,’ ‘lili’, dan ‘kamboja’.
Kata sifat atau adjektiva merujuk pada keterangan pada objek yang dideskripsikan. Kata ini juga sering diawali dengan kata ‘lebih’ dan ‘sangat’. Contoh: ‘sangat jernih’, ‘lebih bersih‘, dan sebagainya.
Kalimat perincian dalam teks deskripsi berguna untuk menjelaskan objek sehingga mudah dibayangkan oleh pembaca.
Kalimat serapan pancaindra adalah kalimat yang penulisannya berhubungan dengan indra penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan pengecap.
Contoh: “Bunga mawar adalah bunga kesukaanku. Wanginya harum dan memiliki banyak warna. Tetapi, kita harus berhati-hati saat memegangnya. Sebab, bunga mawar mempunyai batang berduri yang bisa membuat tangan terluka,”
Beri Komentar