Berbicara soal sejarah penemuan matematika, maka tidak bisa dilepaskan dari peran tokoh islam bernama Al-Khawarizmi. Lahir di Bagdad pada tahun 780, Al Khawarizmi memiliki nama asli Muhammad Ibn Musa al Khawarizmi.
Sebagai seorang ahli matematika, ia sangat terkenal di berbagai bidang, ilmuwan matematika, peramal, ahli geografi. Untuk kejeniusannya, banyak peneliti telah melakukan penelitian dasar penemuan matematikanya.
Sebagai salah satu penulis sejarah matematika, George Sarton mengungkapkan bahwa Al Khawarizmi adalah salah satu yang terbaik di bidang sains dan banyak peneliti dan sejarawan juga berbicara tentang Al-Khawarizmi. Karena kecerdasannya, ia mengajar sebagai pengajar di salah satu Sekolah Kehormatan di Baghdad. Selain itu, Al-Khawarizmi digunakan sebagai guru di kelas Eropa karena penemuannya dengan cepat revolusi di bidang matematika. Saat itu, khalifah Al-khawarizmi sedang fokus pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Efeknya sangat besar ketika khalifah membangun salah satu tempat pengembangan ilmu pengetahuan, Virtual Hikuma, tempat buku dan kajian buku yang membahas ilmu pengetahuan. Tempat itu digunakan sebagai fasilitas universitas dan sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pada saat Al-khawarizmi bukan satu-satunya penemu matematika atau ahli matematika dan astronom, tetapi ada sarjana atau gelar yang dikenal sebagai triad.
Tiga serangkai itu termasuk Bani Musa Ibn Shakir, sahabat Al Khawarizmi ketika sedang menuntut ilmu yang dikumpulkan oleh mantan khalifah. Kekhalifahan Maamun sangat menyukai ilmu pengetahuan sehingga dibentuklah tim peneliti khusus. Dia dan temannya Al-Khawarizmi berpartisipasi dalam sebuah proyek untuk mengukur keliling bumi sepanjang garis lurus.
Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya keliling bumi dengan panjang 1 derajat dan 360 derajat, serta pembuatan peta Ptolemy. Untuk hasil yang memuaskan, ia menerima berbagai penghargaan atas karyanya. Ada lembaga yang semakin mendukung kerja Al-khawarizmi dan menjadi salah satu kontak bagi para peneliti di Timur Tengah dan luar negeri. Karena revolusinya dalam dunia sains, Al-khawarizmi disebut sebagai bapak aljabar.
Karyanya itu memberikan ringkasan rumus aljabar dan perbandingannya. Buku ini juga menjelaskan konsep geometri. teorema, segitiga, jajar genjang, dan rumus lingkaran. Karya ini diterbitkan oleh F. Rosen, seorang matematikawan Inggris pada tahun 1831. Manfaatnya begitu besar sehingga banyak ahli matematis bersaing untuk menerjemahkan dan melakukan penelitian. Bahkan, pemahaman semua penerjemah dan penemu matematika lainnya telah meningkat.
Pada abad ke-12, karya ini menjadi penting untuk pendidikan dan penelitian. Dalam karya ini, pelajaran pertama adalah tentang penggunaan bilangan desimal. Keberadaan karya ini menjadi titik tolak perkembangan matematika dan sains di dunia. Siswa Eropa telah menyatakan Al-Khawarizmi dengan aritmatika baru yang mendasari notasi bilangan. Hal ini membuat deskripsi angka arab dikenal sebagai algoritma.
Betapa pentingnya karyanya karena notasi pertama menggunakan angka Arab dan nilai penempatan dari 1 hingga 9. Selain itu, ada pula penjelasan yang dilengkapi dengan aturan mengenai penggunaan angka arab. Karya ini juga menjelaskan empat operasi aritmatika, yakni penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. Ini juga mendukung penggunaan format numerik yang umum digunakan, yakni akar dan 6 tempat desimal.
Selain itu, Al-Khawarizmi juga merupakan orang yang memperkenalkan angka 0 (nol) ke dalam dunia matematika. Dia memperkenalkan kepada dunia bahwa angka 0 bukan sekedar angka. Penemuannya merevolusi cara kita berpikir tentang matematika dan sains modern. Penemuan angka 0 merevolusi cara berpikir dalam matematika dan ilmu-ilmu alam itu sendiri. Padahal, sejak abad ke-9, angka 0 sudah dikenal di dunia Arab dan Islam itu sendiri.
Namun, pengenalan angka 0 di Eropa dimulai pada abad ke-13. Pengenalan angka 0 oleh Al-Khawarizmi lebih detail dibandingkan dengan pengenalan angka lainnya. Angka ini sangat penting untuk fungsi angka sehingga angka seperti ratusan atau puluhan tidak dapat dibaca seperti itu jika tidak ada angka 0. 0 melambangkan netralitas positif dan negatif, sehingga bentuknya merupakan salah satu penemuan terbesar dalam dunia matematika itu sendiri.
Nah, itulah penjelasan tentang sejarah matematika dan tokoh yang berperan penting sebagai penemu matematika. Al-Khawarizmi tentang menjadi salah satu tokoh penemu matematika yang paling berpengaruh di dunia. Bahkan hingga saat ini penemuannya masih menjadi dasar dalam ilmu matematika.
Beri Komentar