Pythagoras berasal dari nama seorang filsuf dan ilmuan matematika yang berasal dari Yunani Kuno pada masa 570-495 SM di kepulauan Samos.
Sebenarnya, Bapak Pythagoras ini bukan merupakan penemu pertama dari teorema ini. Karena teorema ini sudah digunakan sejak 1900 – 1600 SM oleh bangsa Mesir, Babilonia, dan Cina Kuno mengenai relasi antar sisi pada segitiga siku-siku. Buktinya, bangsa Mesir tidak akan bisa membangun pyramida tanpa pengetahuan tersebut, bukan?
Lalu, kenapa nama teoremanya ditetapkan dengan nama Pythagoras? Jawabannya karena Pythagoras yang membawa pengetahuan ini ke peradaban Yunani Kuno serta telah membuktikannya secara sistematis. Oleh karena itu, nama Pythagoras diabadikan sebagai nama dari teorema ini.
Nah, terus bunyi dari teorema Pythagoras sendiri itu apa ya?
Teorema Pythagoras menjelaskan hubungan atau relasi antara panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku. Segitiga siku-siku memiliki ciri-ciri salah satu sudut besarnya 90.
Dalil dari teorema Pythagoras berbunyi: “Kuadrat panjang hipotenusa (sisi miring) pada suatu segitiga siku-siku sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi-sisi yang lainnya”. Secara sistematis, dapat dituliskan :
Keterangan :
– c adalah hipotenusa atau sisi miring (sisi yang berada dihadapan sudut siku-siku)
– a dan b adalah sisi-sisi tegak segitiga siku-siku
Berdasarkan penjelasan di atas, teorema Pythagoras erat kaitannya dengan segitiga siku-siku. Untuk mencari panjang salah satu sisi dari segitiga siku-siku jangan lupa ingat rumus teorema Pythagoras ya!
Beri Komentar